Inspiring People...

Setiap Keputusan yang diambil dalam hidupku membawaku menjadi seperti sekarang ini, entah itu baik atau buruk…

Semua tidak terlepas dari pengaruh orang sekitarku, ya.. Mereka orang orang hebat yang memasuki hidupku dan memberikan arti pada setiap kata dan nasehat yang mereka berikan…Mereka yang menyumbangkan sepotong mimpi menjadi satu porsi impian besar yang akan ku kejar… Itu mereka...

Bayi yang Kuat

Nenek tercinta yang seumur hidupku tidak pernah aku tahu bentuk wajahnya seperti apa…

Konon mama bilang dirimu yang menjagaku ketika aku masih berumur satu bulan. Masa dimana aku mengalami sakit yang hampir merenggut nyawaku…

Aku tidak ingat wajahmu, tidak ingat bentuk fisikmu, tapi aku ingat betapa sayangmu padaku ku, cucumu, melebihi sayangmu pada diri sendiri...

Nenek yang mengantar mama pulang pergi kerumah sakit setiap hari, nenek yang mendiamkan tangisku ketika mama lelah. Nenek yang mendoakanku agar jadi cucu yang baik, bisa terus hidup dengan orang tuanya.

Nenek, semua itu hanya sebagian cerita mama tentang kehebatanmu. Aku yakin dibalik semua itu, masih banyak hal hal baik yang engkau lakukan untuk aku, dengan tubuhmu yang renta, penyakitmu yang tidak kalah menyakitkan, engkau tetap menjaga ku.

Subhanallah, nenek… hanya doa dan ayat Al-qur'an yang aku baca sebagai hadiahku untukmu…

Engkau telah tenang disisi Nya, Aku sayang nenek dan ins Allah lebih sayang nenek.. :)

Maaf aku suka merajuk :)

ketika Mama yang sering melarangku untuk pergi jauh sendirian…

"Yah mamaa tapi kan dede pengen main ke rumah temen…"

membantah adalah hal yang paling anak kecil suka, semakin dilarang mereka semakin penasaran. Begitu juga aku :) (namanya juga anak anak)

Namun setelah aku dewasa barulah aku tahu maksud larangan mama itu. Mama itu sayang sama aku, mama ngga mau aku terluka disaat jauh darinya. Mama ingin melindungi aku dan terus melihat aku tumbuh terlindungi.. Memang bisa dibilang overprotected, tapi aku tidak pernah keberatan dengan itu, selagi memang itu baik untukku.

Terkadang mama melarang hal hal sepele sampai timbul sensi nya aku, dan kemudian merajuk :), tapi mama tetap sabar merespon rajukanku dan bahkan malah lebih memanjakanku…

ya itulah Mama, mamaku… and I love you Mum… :)

Love You Dad..

Di lanjutkan dengan "super diamnya" Alm. Appa(Panggilan sayang untuk almarhum ayahku, terdengar seperti orang korea yah? :) ) ketika beliau marah padaku atau anggota keluarga yang lain…

Ya, appa memang ayah yang pendiam. Beliau berbeda dengan ayah yang lain, beliau sangat menjaga perasaanya terhadap apapun, ketika emosi bahkan ketika sedang bahagia. Namun itulah keistimewaan appa.. Dengan segala hormat aku menyayanginya dengan segala apapun kekurangannya. Appa, yang jarang sekali mengekspresikan emosinya, pasti sangat sayang pada kami anak anaknya…

Hatinya pasti ingin melindungi kami dari amarahnya, Kehati hatiannya menjaga perkataan nya membuat nya menjadi orang kedua setelah mama yang aku sayang…

Appa yang sudah bersama Allah sekarang, takkan ada yang tergantikan cinta dan kasih sayang mu sebagai ayah kami. Ketika kau meninggalkan kami, aku melewati firasat itu, namun nasihat terkahirmu pada mama adalah satu satunya pesan yang akan kami ingat… "Tolong jaga anak anak dan pegang tanggung jawab terhadap mereka jika aku tidak ada, terutama pendidikan mereka sampai mereka menikah…"

Aku bahagia berada disisinya ketika beliau sedang diambil nyawanya.. Dengan tangis yang luar biasa dan duka yang dalam atas kepergiannya. Cinta kami anak anak mu akan selalu ada untukmu appa..

Allahu Rabb, Allah memang maha adil, beliau pergi dengan tenang disaat kami telah dewasa, Appa sudah melakukan tugasnya sebagai ayah yang bertanggung jawab..

Appa I love you.. May Allah always protect you in hereafter and may Allah meet us in Jannah there :) Amin…

I beg Your Pardon?

Kecintaaku pada Bahasa inggris adalah hasil inspirasi ku terhadap seorang guru SMA ku di Cibinong sana. beliau guru yang sangat cantik dan baik :)

Tahu satu fakta yang luar biasa,? sampai sekarang aku masih ingat setiap kata yang beliau ucapkan di setiap kelas kami.

Aku masih ingat suatu hari dikelas beliau berkata : "Dengan kemampuan bahasa inggris kalian, saya yakin suatu saat nanti akan ada yang menginjakkan kaki di Amerika."

Beliau yang mengajariku untuk menyukai bahasa inggris, beliau yang membangkitkan mimpiku untuk menjadi guru seperti dirinya, yang mencintai murid muridnya.

Tahun lalu ketika kita sempat berkomunikasi lagi, beliau berkata. "Kamu tahu ngga rika? Sekarang susah nemu murid yang pintar seperti kamu (lebay tp fakta)… " jadi tersanjung nih… :). Dan dalam hati aku berkata "Dan aku pun susah nemu guru yang luar biasa seperti mis :)"

Sampai sekarang aku masih menyimpan nomor handphone nya, dan masih berhubungan dengannya.

Mis Elis Nurhayati, an inspiring teacher who was famous by her English words in class: "I beg Your Pardon?" :)

Beliau memang hanya seorang guru,but she is an amazing teacher who has literally donated her dream to me. She framed my future beautifully, Thank you mis cantik.. I love you… :)

510 Gang

Teman…

satu kata dengan arti yang dalam. Mereka yang selalu ada saat susah dan senang. "Tempat sampah" ku… (artinya: segala tentangku mereka tahu, tempat aku mengungkapkan semua perasaanku).

Mereka itu Wiwi, Ros, and si imut Ceu Mumun.

Selama beberapa tahun kuliah aku terus bersama mereka (karena searah)… mengejar bis panas panas, subhanallah… pada saat itu kita mengeluh tapi sekarang itu bagian dari unforgettable memory :)

Kita disebut 510 Gang oleh teman sekelas, karena itu nomor bis yang setiap hari kita tumpagi :) hmm, a bit sensi juga sih dengernya, tapi okelah tak apeu..

Guys.. Where are you now? I hope you all are doing fine… I miss you. And I can't wait to see my new niece/nephew within this upcoming months… Neng Ros, jadikan aku tante anakmu yang lucu nanti yah? Moga jadi anak yang soleh sayang :) dan juga bisa menyusul hehe…

Tanpa mengurangi rasa cintaku terhadap teman teman yang lain seperti teman kos2an ku, aku akan selalu berdoa untuk kesuksesan kalian 510 Gang :)

Tujuan Mimpiku...

Aku tidak bisa dibilang sukses sekarang, karena aku pun masih belum menyelesaikan study ku. Namun dari sisi yang lain, aku telah mencapai kesuksesanku (sebagai anak, sebagai remaja dan sebagai seorang guru)

Aku seorang pengajar sekarang,walaupun freelance :). Aku sudah tahu bagaimana mencintai murid muridku. passion in teaching ku sudah tumbuh lebih besar diabanding tahun tahun lalu. Aku tahu apa yang harus aku kejar, bukan hanya hal duniawi tetapi berhubungan dengan Divine Hereafter juga. Dengan begitu aku bisa mengimbangi hari hariku antara kedua urursan itu.

Ketika aku melihat muridku, aku tatap mata mereka yang polos. Aku Sangat ingin menjadi bagian dari hidup mereka dan membantu mereka menjadi lebih baik, mengembangkan potensi mereka yang sangat besar.

Di setiap kelas yang aku ajari, mungkin bisa dibilang aku kelewat dekat. Aku mendekati mereka dari sisi psikologis. Berusaha menjadi teman mereka. Aku sayang mereka sehingga aku tidak bisa marah pada mereka.

Suatu kali ketika aku sedang marah dikelas karena ada satu anak yang gaduh, aku bilang: "Are you doing that to make me mad at you? Kamu mau saya marah? " dan satu anak murid yang lain secara spontan bilang sambil tersenyum: "Emang mis bisa juga marah?" dalam hatiku aku hanya bisa tersenyum.

Dari sisi seorang pengajar, aku punya dua tanggung jawab atas muridku, tanggung jawab pendidikan mereka dengan pembekalan pengetahuan dunia, dan tanggung jawab moral dengan pembekalan pengetahuan Agama supaya mereka bisa membentuk pribadi yang lengkap.

Dari semua murid yang pernah aku ajari, dari tingkat preschool sampai Mahasiswa.. Aku sayang murid kalian (sebagai guru dan murid) yang ingin melihat kalian tumbuh sebagai pribadi yang baik.

Kalian menjadi inspirasiku selama ini, kalian menjadi tujuan mimpiku menjadi pengajar. Terimakasih sudah menjadi murid yang manis manis… Sukses selalu… :)

AND YOU...

it's classified :)

Of all the things happened in my life.. I'm just human being.

People I mentioned above are just some who have great influence on every life decision I made.

Set your own inspiration and you'll see how grateful you are to have them… :)

Aisyah Cemburu pada Nabi :)

Rasulullah SAW membuka lembaran kehidupan rumah tangganya dengan Aisyah r.a yang telah banyak dikenal. Ketika wahyu datang pada Rasulullah SAW, Jibril membawa kabar bahwa Aisyah adalah istrinya didunia dan diakhirat, sebagaimana diterangkan didalam hadits riwayat Tirmidzi dari Aisyah r.a, " Jibril datang membawa gambarnya pada sepotong sutra hijau kepada Nabi SAW, lalu berkata.' Ini adalah istrimu didunia dan di akhirat." Dialah yang menjadi sebab atas turunnya firman Allah SWT yang menerangkan kesuciannya dan membebaskannya dari fitnah orang-orang munafik.
Aisyah dilahirkan empat tahun sesudah Nabi SAW diutus menjadi Rasul. Semasa kecil dia bermain-main dengan lincah, dan ketika dinikahi Rasulullah SAW usianya belum genap sepuluh tahun. Dalam sebagian besar riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW membiarkannya bermain-main dengan teman-temannya.
Dua tahun setelah wafatnya Khadijah r.a datang wahyu kepada Nabi SAW untuk menikahi Aisyah r.a. Setelah itu Nabi SAW berkata kepada Aisyah, " Aku melihatmu dalam tidurku tiga malam berturut-turut. Malaikat mendatangiku dengan membawa gambarmu pada selembar sutra seraya berkata,' Ini adalah istrimu.' Ketika aku membuka tabirnya, tampaklah wajahmu. Kemudian aku berkata kepadanya,' Jika ini benar dari Allah SWT , niscaya akan terlaksana.
Cemburu.
Satu perkataan yang sememangnya terjadi pada diri setiap insan yang normal. Orang tua kata cemburu itu tandanya sayang. Betul juga kata-kata ini cuma janganlah kita cemburu tidak bertempat dan melampau-lampau. Perasaan cemburu ini pun berlaku dalam kehidupan Rasulullah. Isteri baginda pun cemburu juga antara satu sama lain. Di antara isteri Rasulullah yang paling suka cemburu adalah Aisyah. Perkara ini wajar mengingatkan Aisyah memiliki tahap kecemburuan yang tinggi kerana beliau memperolehi tempat yang istimewa di sisi baginda setelah Khadijah binti Khuwailid yang menjadi isteri pertama baginda.Di samping itu, Aisyah adalah satu-satunya isteri Rasulullah yang dinikahi dalam keadaan masih kecil. Beliau juga termasuk isteri yang cerdas dan banyak membantu baginda apabila menghadapi masalah yang sukar, sehingga wajar apabila kelebihan-kelebihan ini menjadikan Aisyah istimewa di sisi baginda maka beliau sangat pencemburu.Kerana sifat Aisyah yang terbuka dan cenderung keanak-anakkan dan kurang boleh menguasai perasaannya, itulah yang membuat Rasulullah suka bercanda dengan isterinya yang mungil itu. Emosi Aisyah akan nampak apabila beliau sedang cemburu. Kecemburuan seorang wanita terhadap suaminya adalah menunjukkan kadar cintanya terhadap suaminya sangatlah tinggi.Beberapa saat menjelang wafat Rasulullah, baginda berziarah ke perkuburan Al-Baqi' untuk memanjatkan ampunan bagi semua penghuni kubur itu. Esoknya, Aisyah mengeluh kepada baginda kerana kepalanya terasa pening. Demikian juga Rasulullah merasakan sakit kepala. Maka baginda berkata kepada Aisyah: "Wah...kepalaku juga pening Aisyah." Namun berulang-ulang Aisyah masih mengeluhkan pening kepala, sehingga dengan bercanda Rasulullah berkata kepada Aisyah: "Apa salahnya wahai Aisyah apabila engkau mati sebelum aku?" Aku sendiri yang akan menguruskan jenazahmu, mengkafankanmu, mensolatimu dan mengkuburkanmu."Mendengar perkataan demikian daripada Rasulullah, muncullah rasa cemburu Aisyah, beliau terus berkata kepada baginda: "Biarlah itu terjadi pada yang lain sahaja. Demi Allah, seandainya itu terjadi dan anda melakukan semua yang disebutkan, anda akan kupertemukan dengan beberapa isteri anda di rumahku."Mendengar perkataan isterinya, Rasulullah hanya tersenyum lembut. Baginda sangat memahami apa yang tersirat di fikiran Aisyah setelah mendengar gurauan baginda. Beberapa saat kemudian rasa pening Rasulullah hilang, sehingga baginda dapat berkeliling menggilir isteri-isterinya. Namun kemudian sakit baginda datang lagi apabila tiba di kediaman Maimunah, salah seorang isteri baginda. Dan itulah rupanya sakit terakhir baginda dan gurauan baginda yang terakhir dengan Aisyah, kerana tidak lama setelah itu, baginda wafat di kediaman Aisyah r.a.Begitulah sikap Rasulullah terhadap sesiapa sahaja di sekeliling baginda. Apa yang berlaku pada baginda, masih tetap menerimanya dengan melontarkan senyuman lembut tanpa ada perasaan terguris hati atau marah. Banyak lagi kisah-kisah seperti ini dalam buku: Senyuman Rasulullah Menambat Hati Para Sahabat. Semoga kita dapat mengikut sunnah Rasulullah ini. Senyum-senyumlah wahai sahabat-sahabatku.
'Senyum itu Sedekah'.

A True Value of Friendship

It is not easy finding the words to talk about. A friendship like ours, which is strange, considering how close we have become. There have been so many times when we both needed a shoulder to cry on or a snout to sigh on… and so forth.
It makes me wonder, how can we possibly express what friends are really worth? What makes friendship, especially a friendship like ours, so special? Contrary to popular belief, it is actually possible to survive without friends. Indeed, there are a few genuine advantages to being alone, and there are some activities that, frankly, shouldn't involve anybody else.
It's a scientific fact that time spent in quiet isolation thinking about our lives is vital to a healthy state of mind, as long as we don't do much of it.
At the end of the day, we are social creatures who find that being with other people and bringing together are very fulfilling experiences.
There is a curious fact about friendship that we have always known but rarely acknowledge: By understanding others, we also come closer to understanding ourselves.
What we look for and value in our friends are the very same qualities we are most proud of or wish were more evident in ourselves. So in small way, our friends tell us a lot about who we are and who we aren't.
We all have many different types of friends-from the person we simply smile at and high-five over the water cooler to our childhood pals. There is "the gang" we hang out with from time to time and the buddies with whom we deconstruct the workweek over a relaxing aperitif or an episode of movies we watch or both.
There are also the lucky individuals with whom we are especially close, and there are even imaginary friends. Genuine friendships are also found on Shared vision-the view that our lives are somehow better because particular people are part of them.
Despite numerous differences, real friends see eye to eye on all issues that matter. Our common values, passions, concerns, and mutual respect enhance our life experiences as a whole. Friends genuinely care about each other.
We can always count on our pals to watch our back and look out for our best interests. This faith in our friends grows as each of us helps the other move forward in life.
It's the same trust we count on when we share secrets, ask if our tie is on straight, or need our hair teased just so.
A friend is there to help keep our chin up, no matter what it takes. A friend knows when we need a hug or a tension-relieving back rub. Friends know when to offer serious counsel and thoughtful, heartfelt advice, and they know when to say, "Hey, friend, snap out of it!"
Most important, friends know when to just sit quietly beside us and say nothing at all. Obviously, the best thing about our friends is that we have fun together. LOTS of FUN.
We go on adventures, scream out the lyrics at Music concerts and basically get ourselves into bizarre but enjoyable situations that probably don't make a lot of sense to anybody else. Of course, every relationship of note comes with a price. Some friends need so much support they become a burden. Even soul mates can't agree on absolutely everything all the time. This is just something we have to accept. In fact, there are occasions when our friends, knowing us as well as they do, seem as if they are deliberately trying to drive us crazy.
Some friends develop an unhealthy admiration for our personal fashion sense or just have gross habits they simply cannot kick. Even our closest friends can unhinge us by insisting on setting us up with blind dates who are as alarmingly inappropriate as they are enthusiastic or by their big mouths at inappropriate moments…
Nevertheless, after a suitable period of time in self-imposed exile where we can scream until our shatter, we eventually shrug our shoulders, forgive them, and move on. Because that's just what friends do.
By far, the worst thing about friends is having them leave… whether they move to another city or to another country, this is the saddest of good-byes, especially if we know we have seen them for the very last time. Thinking about losing friends, though it makes us feel incredibly sad, is actually very healthy if it reminds us how special our friends are and that they cannot be replaced. You could search the whole world looking for friendship like ours, and you would only wear out a good pair of feet.
Great friends cannot be manufactured in a laboratory by an evil genius. We cannot order a friend delivered to our door like a pizza or download one from the internet. However, there are potentially wonderful friends all over the place just waiting to be met. We could find them at the office; We could stumble across them in the park; We could meet them at a quiet soiree. Who knows?
It is usually not possible to tell at first sight whether we will get along with someone or not. There are no "ready-made perfect friends" per se. There are simply people to whom we can really pour out our hearts and those who can't.
There are individuals who invigorate and inspire us and those who bore us to death. There are folks who really make us feel comfortable and others who frustrate, aggravate, and infuriate us to the point of madness. A real friendship is something we both have to build in many ways it's a journey we take together.
The key to starting on the right foot is not to try and impress anybody. No one can keep up the act forever, so you may as well just be yourself from day one- they can like it or lump it.
Take your time getting to know each other. What's the hurry? Ideally, we want friends with whom we'll grow closer and closer as we get older, so it makes sense to invest a little time and energy finding out who they really are.
After a few conversations, you may find that despite all the indications, you really have nothing in common. You may also unearth an ugly side of their personalities that you weren't aware of.
They may become unreliable, forgetting to call and then leaving you hanging after you have cancelled all your plans, which causes your self-esteem to plummet to unfathomable new depths. Then again, they may like you too much, smothering you with excessive affection and finding it impossible to accept that you have other important people in your life.
Suddenly, things don't seem to be quite as much fun as they once were.
Not all friendships turn out to be really rewarding, but if you end up in a stinker, it's because you've compromised what is really important to you. You cannot be there for anyone else if you are not first true to yourself. We all want and deserve a friend with whom we truly connect in a meaningful way. Someone who acknowledges our fears and limitations without judgment and encourages us to reach further than we ever thought possible.
A friend with whom we share things that are most precious to us- the belly laughs and the sorrows. A friend who will see our hidden qualities and like us for exactly who we are without reservation, thus helping us fulfill our extraordinary potential..
True friends make us smile as soon as we see them waving to us across a room. They lighten our hearts without even trying, so that time spent together feels like a little slice of holiday. With areal friend, we know exactly what they are thinking without having to say a word. This connection is completely unique. At times it's as if we are the only two people on this earth. Friendship is a special type of partnership based on the profound understanding that together the impossible becomes deliciously possible. It is an unspoken yet binding commitment to help each other live our lives to the fullest.
I know how lucky I am to have a friend like that, and I just want to say that no matter what happens, you will never be alone because you will always be my friend. Always... :)

From an Australian Famous Author Bradley Trevor Greive with his inspiring book “Friends to The End”

My birthday last year :)

it was a planned day that day when i had everything in mind to make a simple and warm surprise condition in my class. i had a full plan of what i would do that day. when i cme to class, no smile, no greeting no birthday hug.. no nothing. God.. am i very forgettable for them? i let it happen wthout knowing what they have planned for me.. because my life now is XC :D.i was a bit sad knowing that but i gotta deal with that cause for me it was not a big deal at all. when i enetered the calss, a lovely surprise party is set up for me on my birthday :) if it was not because of the balloons and sounds of "terompet" u made, i would cry seeing ur sincere nad eager spirit to surprise me... I feel blessed to have such sweet students as u are.. apart from the loneliness i feel now being far from my parents,,XC imade the sweetest birthday party in my life ever. love u all.i will be waiting for the photos and videos to post :D
XC made me cry through my smiile... thank you dear :)

and this is what one of student's wrote in her blog http://myoverbearinglife.blogspot.com/2009/10/msrikas-birthday_22.html

today we made a surprise for ms.rika our lovely main course English teacher ever hahhaha. so we bought a cake in holland bakery yesterday and we gave to her in the morning. she was shock and never ever think we will do that to her. but she was so happy about that. and we were happy too. cause our surprise were work.
so we put the cake on the table and we decorate it with the candles -alhasil kuenya banyak kena lelehan lilin deh haha sorry- but we cover the cake with our bodies so ms.rika cant see it. when ms rika came into the class, othe turn off the light and -song started- HAPPY BIRTHDAY TO YOU HAPPY BIRTHDAY TO YOU HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY MS RIKA- dan yaaaa MS.RIKA SHOCKED WITH THE SURPRISE. and she doesnt know with our plan AT ALL. because from morning until the sixth period nobody say happy birthday to her except 2students. and both of they just say happy birthday from FB and message. thats all. but unfortunately ms rika bought a cake too THE BIG ONE -she said ahah- so we just share the cake to other students

Thes sun will always smile at you...

Every day has a new morning and a new night.
I used to think that my life was a misery. Of all the things happened to me, I knew that my life would end badly. I was so stupid to think that way... I never believed about the power of Allah and my own strong willing just be happy. You know that my life is too valuable to waste, every breathe i take every pulse that beats every second is a wonderful belssing from Allah...
You have family, friends, bestfriends, or maybe boyfreind or girlfriend to love. They all are there in every sickness and happyness you feel and suffer. Can you imagine if you loose them?
Smile honey to every little piece of feeling Allah bless you... and you'll know what happiness means :)
I love my Mumy and Dady and i will never let them down...

This is one of the inspiring stories i found :
The story goes that some time ago, a man punished his 3-year-old daughter for wasting a roll of gold wrapping paper. Money was tight and he became infuriated when the child tried to decorate a box to put under the Christmas tree.
Nevertheless, the little girl brought the gift to her father the next morning and said, "This is for you, Daddy." He was embarrassed by his earlier overreaction, but his anger flared again when he found the box was empty.
He yelled at her, "Don't you know that when you give someone a present, there's supposed to be something inside it?"
The little girl looked up at him with tears in her eyes and said,"Oh, Daddy, it is not empty. I blew kisses into the box. All for you, Daddy."
The father was crushed. He put his arms around his little girl, and he begged for her forgiveness.
It is told that the man kept that gold box by his bed for years and whenever he was discouraged, he would take out an imaginary kiss and remember the love of the child who had put it there.

In a very real sense, each of us as humans have been given a gold container filled with unconditional love and kisses from our children, friends, family and God. There is no more precious possession anyone could hold.